• 34ºc, Sunny
  • Tuesday, 18th June, 2019

Wali Kota Eri Cahyadi Apresiasi Film “Cyberbullying”, Ajak Anak Muda Bijak Bermedia Sosial



photo

SURABAYA, 27 Oktober 2025 –Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memberikan apresiasi terhadap penayangan film edukatif berjudul Cyberbullying yang dirilis serentak di berbagai kota di Indonesia. Menurutnya, film ini menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai karakter dan empati bagi pelajar agar lebih bijak menggunakan media sosial.

“Dampak bullying, apalagi di dunia maya, sangat besar dan sering kali lebih berat daripada bullying fisik. Karena itu, saya berharap film Cyberbullying ini bisa menjadi sarana edukasi yang efektif untuk mencegah bahkan menurunkan kasus perundungan di kalangan pelajar,” ujar Eri Cahyadi dalam video testimoni resminya.

Eri menegaskan, edukasi tentang etika digital perlu terus diperkuat, terutama di kalangan anak-anak usia sekolah yang kini tumbuh di era teknologi. Menurutnya, pendekatan melalui media film lebih mudah diterima oleh generasi muda yang cenderung meniru daripada digurui.

Film Cyberbullying merupakan produksi DL Entertainment yang digagas oleh Produser Bagus Hariyanto. Film ini mengangkat isu perundungan digital yang semakin marak di Indonesia dan menjadi bentuk kampanye nasional pendidikan karakter melalui media film.

“Bullying di dunia maya jauh lebih menakutkan karena bisa dilihat oleh banyak orang dan menyebar tanpa batas. Jejak digitalnya sulit dihapus,” ungkap Bagus Hariyanto.

“Kalau bullying fisik hanya sesaat dan disaksikan sedikit orang, tapi kalau cyberbullying, dampaknya bisa terus menghantui korban,” tambahnya.

Bagus menjelaskan, film ini diproduksi sebagai bentuk keprihatinan atas meningkatnya kasus perundungan daring di kalangan pelajar, salah satunya kasus viral Timothy yang berujung tragis. Melalui film ini, ia ingin mengingatkan bahwa kata-kata di dunia maya bisa lebih tajam daripada tindakan fisik.

Film Cyberbullying secara resmi dirilis pada 23 Oktober 2025, dan Surabaya menjadi salah satu kota pertama yang menggelar pemutaran perdana. Acara nonton bareng di Surabaya diikuti oleh perwakilan Polrestabes Surabaya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, DP3AK, serta guru-guru SD se-Kota Surabaya.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan sosialisasi penguatan pendidikan karakter berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017, yang menekankan pentingnya pembentukan akhlak dan nilai-nilai moral bagi peserta didik.

Hingga sebelum peluncuran resminya, film Cyberbullying telah ditonton lebih dari 600.000 pelajar di seluruh Indonesia, dan berhasil memecahkan Rekor MURI untuk kategori penayangan film edukatif dengan penonton terbanyak sebelum rilis. Sebelumnya, rekor serupa juga diraih oleh film Ayu Anak Titipan Surga, yang diproduksi oleh Bagus Hariyanto.

Film ini mengisahkan tentang Naira, seorang siswi SMP yang menjadi korban perundungan daring setelah gagal dalam sebuah kontes spelling bee. Kesalahpahaman kecil yang viral di media sosial akhirnya menghancurkan kepercayaan dirinya dan berdampak pada lingkungan sekitarnya.

“Anak-anak zaman sekarang lebih mudah meniru daripada dinasihati. Karena itu, kami ingin mengedukasi mereka melalui cerita yang menyentuh hati,” ujar Bagus.

“Film ini kami tujukan untuk anak-anak Indonesia agar siap menyongsong Indonesia Emas 2045 — bukan hanya cerdas secara intelektual, tapi juga berakhlak dan berkarakter,” imbuhnya.

Sementara itu, Plh. Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan, S.H. menilai edukasi melalui film seperti ini sangat membantu upaya kepolisian dalam mencegah tindak pidana cyberbullying.

“Kasus perundungan daring tidak bisa dianggap sepele. Banyak pelakunya anak-anak, dan korbannya pun anak-anak. Edukasi seperti ini sangat membantu kami dalam upaya pencegahan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Tri Endang Kustianingsih, juga mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Penayangan film ini mampu menumbuhkan karakter positif sekaligus meningkatkan kesadaran anak-anak untuk tidak melakukan perundungan, terutama di dunia maya,” tutur Tri Endang.

Melalui kerja sama lintas sektor antara dunia pendidikan, aparat penegak hukum, dan pelaku industri kreatif, film Cyberbullying diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun generasi muda yang cerdas digital, berkarakter, dan berempati.